Jumat, 30 November 2012

Dr Budi Setiyono dan Priyatno Harsasto MA

Dr Budi Setiyono dan Priyatno Harsasto MA Konsultan Politik National League for Democracy (NLD) Myanmar Dua orang dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Dr Budi Setiyono dan Priyatno Harsasto MA diminta memberikan konsultasi politik bagi partai National League for Democracy (NLD) di Myanmar. Konsultasi itu diberikan atas permintaan langsung dari tokoh gerakan politik Aung San Suu Kyi. Keduanya ditugaskan untuk memberikan asistensi bagi NLD dalam mengembangkan kapasitas partai dan mengawal agenda transisi demokrasi di negeri junta militer tersebut. ”Permintaan disampaikan melalui salah seorang pengusaha Indonesia yang sukses mengembangkan bisnis di Myanmar,” kata Budi Setiyono. NLD menilai proses transisi demokrasi di Indonesia berhasil sehingga mereka tertarik untuk belajar dari pengalaman negeri Indonesia. Selain itu, Indonesia juga dinilai sukses dalam mengatasi berbagai macam konflik dalam negeri dan separatisme, sehingga perlu dijadikan contoh. Memberi Pelatihan Dalam beberapa bulan ke depan, kedua dosen akan melatih anggota DPR (Lower House) dari NLD, membuat anggaran dasar, rencana strategis partai, serta membuat desain dan kurikulum pelatihan bagi partai NLD. Selama 1-8 Juni, Budi tengah melatih pengurus teras NLD tentang materi yang berkisar pada topik pembentukan partai politik modern dan peran dalam transisi demokrasi. ”Secara umum sambutan peserta luar biasa. Mungkin karena mereka lama terkekang oleh rezim militer, sehingga sangat antusias dalam berdiskusi dan mengikuti pelatihan semacam ini,” kata Budi. Di tengah kesibukan, Aung San Suu Kyi hadir dan ikut menjadi peserta dalam beberapa sesi pelatihan tersebut. Budi menyatakan sangat bangga dan terhormat bisa melakukan tugas tersebut. Dia berharap peran itu dapat mengangkat nama baik Indonesia di mata internasional. ”Selain itu, saya juga berharap bisa memenuhi harapan Suu Kyi agar berperan dalam mempererat hubungan rakyat dan pemerintah Indonesia dengan Myanmar. Kedua negara memiliki berbagai macam kesamaan yang bisa menjadikan keduanya sebagai sahabat yang baik,” tambahnya. Sumber: suaramerdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar