Senin, 05 November 2012

Pilkada Jabar

LENSAINDONESIA.COM: Kemenangan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP),Joko Widodo atau Jokowi dalam Pilkada DKI Jakarta tampaknya membuat partai ini tak ingin asal-asalan menjaring kader-kader terbaiknya untuk bertarung dalam pemilu kepala daerah. Terbukti, meski Pilkada Jawa Barat tinggal tersisa empat bulan lagi, PDIP hingga saat ini masih bungkam soal calon yang bakal diusung. Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDIP, Dewi Ariyani mengatakan, DPP PDIP masih melakukan pembahasan serius mengenai bakal calon yang akan diusung. Ia meminta semua pihak, termasuk media bersabar menunggu pengumuman oleh DPP PDIP. “Tunggu saja ya, akan ada kejutan,” ungkapnya. Dewi juga menolak menyinggung apa saja kriteria kader yang akan mereka usung, mengingat jika kemenangan Jokowi di DKI dijadikan acuan, maka mencari kader sekelas itu bukanlah hal mudah. Sebelumnya, beredar kabar bahwa PDI Perjuangan bakal mengusung kadernya sendiri, anggota Komisi X DPR, Rieke Diah Pitaloka, sebagai calon gubernur. Belakangan, PDI Perjuangan justru dikabarkan sedang membahas kemungkinan ‘menduetkan’ Dede Yusuf, calon yang diusung Partai Demokrat, dengan Rieke. Sejumlah hasil survei memang memprediksikan keduanya berpeluang besar jadi ‘duet maut’ jika dipasangkan dalam pilkada mendatang.@hairul Editor: khairul fahmi Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka mengaku senang dan cocok bila berpasangan dengan mantan Koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW), Teten Masduki sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat. "Bila memang saya mendapat mandat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai calon gubernur Jawa Barat. Insya Allah, saya merasa cocok berpasangan dengan Teten," kata Rieke di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis. Tapi, keinginan itu harus menunggu sikap resmi Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. "Mudah-mudahan seminggu lagi ada keputusan," kata Rieke yang merupakan anggota Komisi IX DPR RI. Sementara itu, Partai Amanat Nasional (PAN) akan mengusung calon gubernur dari Partai Demokrat, Dede Yusuf dengan mengajukan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN, Edi Darnadi. "Ya kita mengusung Dede Yusuf dengan mengajukan Edi Darnadi sebagai calon wakil gubernur Jabar," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu PAN, Viva Yoga Mauladi. Viva mengaku tidak tahu alasan DPP PAN mengusung Dede Yusuf, sosok yang pindah dari PAN ke Partai Demokrat. "Wah kalau itu, saya tak bisa menjawabnya," elak Viva. (Zul) Editor: Aditia Maruli INILAH.COM, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sangat hati-hati memutuskan nama yang akan maju dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini memiliki berbagai pertimbangan karena Jabar sebagai salah satu barometer Pemilu 2014. "Jawa Barat itu sangat penting buat 2014. Jadi kami sangat hati-hati," tandas Ketua Pemenangan Pilkada Jabar, Maruarar Sirait di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (23/10/2012). Menurut dia, PDIP belum memutuskan koalisi di Pilkada Jabar. Meski demikian, partainya telah melakukan komunikasi dengan seluruh partai politik. "Kita sudah melakukan komunikasi dengan semua partai. Pilkada Jabar harus bermanfaat buat Jabar. Kami harus memastikan ada kaitan kuat, dan pasti buat perubahan kesejahteraan Jabar," kata Maruarar, yang biasa disapa Arar itu. Arar juga menjelaskan, bahwa koalisi PDIP dengan Partai Gerindra tidak koalisi mati. Sebab, suara PDIP mencukupi untuk mencalonkan sendiri. Artinya, ada kemungkinan PDIP tidak berkoalisi dengan Partai Gerindra karena partai binaan Prabowo Subianto ini akan mengusung Teten Masduki sebagai calon gubernurnya. Sedangkan PDIP hampir pasti mengusung Rieke Diah Pitalola maju di Pilkada Jabar 2013. Sebab, hasil survei yang dilakukan PDIP memastikan Rieke pemeran Sinetron Bajaj Bajuri yang memerankan perempuan lugu bernama Oneng itu menduduki posisi teratas. "Survei yang dilakukan PDIP, nama Rieke, dan Dede Yusuf (Partai Demokrat) bersaing ketat," kata Arar. Dalam survei terakhir PDIP dengan lembaga yang berbeda. "Hasilnya survei Rieke dan Dede menduduki tempat tertinggi," tambahnya. [yeh] Bandung, Seruu.com - Komisi Pemilihan Umum Jawa Barat siap menyelenggarakan tahapan pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat 2013-2018. dan masa pendaftaran bagi cagub/cawagub akan dimulai pada tanggal 4 hingga 8 November 2012. "Pada dasarnya, baik secara regulasi ataupun teknis sudah kami persiapkan untuk pendaftaran calon ini," kata Ketua KPU Jawa Barat, Yayat Hidayat, ketika dihubungi melalui telepon, Jumat. Untuk pendaftaran cagub/cawagub tersebut dimulai dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB di kantor KPUD Jalan Garut, Kota Bandung dan kecuali untuk hari terakhir, pendaftaran akan ditutup hingga pukul 24.00 WIB. "Kita juga berkoordinasi termasuk dengan pihak kepolisian juga telah dilakukan. Jadi berkaca pada Pilgub lima tahun lalu, biasanya pendaftaran di akhir-akhir atau 'injury time.' Namun kami imbau lebih baik awal saja biar tidak 'riweuh' meski kami sudah siapkan antisipasi," katanya. Menurut dia, saat ini pihaknya hanya tinggal menunggu surat keputusan (SK) kepengurusan dari partai politik peserta Pemilu tahun 2009 yang sah dan SK kepengurusan untuk memastikan jika partai-partai tersebut memang sah memiliki dukungan atau suara dalam Pilgub Jabar tersebut. "Kemudian untuk kesiapan tempat sendiri sampai sejauh ini tidak ada masalah sudah disiapkan juga. Termasuk dengan akan munculnya para pendukung yang biasanya turut serta ketika calon mendaftar. Aula KPU bisa menampung hingga 100 orang," ujarnya. [ms] PPP Siap Koalisi dengan PKS Menangi Pilgub Jabar PPP Siap Koalisi dengan PKS Menangi Pilgub Jabar Oleh: Jabar - Kamis, 25 Oktober 2012 | 11:28 WIB Share on facebook Share on twitter Share on google Share on email More Sharing Services INILAH.COM, Bogor - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat Rachmat Yasin menyatakan telah menolak untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jabar 2013 mendatang. "Sejak semula saya sudah memutuskan untuk tidak ikut dalam Pilkada Jabar," katanya. Sebagai Ketua DPW PPP, Rachmat Yasin yang kini menjabat sebagai Bupati Bogor telah mengantongi izin dari pengurus pusat untuk maju dalam Pilgub Jabar 2013. Namun, dalam pernyataan politiknya, pria yang akrab disapa RY ini telah menyatakan tidak akan ikut dalam pertarungan kepala daerah tersebut. Menurut RY, meski menolak tawaran, namun tidak menutup kemungkinan pihaknya untuk berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan memenangkan Aher pada Pilkada Jabar. "Meski saya menolak untuk jadi wakilnya tapi tidak menutup kemungkinan PPP akan berkoalisi dengan PKS untuk memenangkan pasangan Aher," katanya. RY mengatakan, saat ini kemungkinan koalisi antara PPP dan PKS masih dalam pembahasan internal partai. Pihaknya juga tengah melakukan komunikasi politik dengan beberapa partai, termasuk partai-partai besar. Lebih lanjut RY menyebutkan, saat ini dirinya lebih fokus dalam membesarkan PPP dan melahirkan kader pemimpin di Jawa Barat. Ia mencontohkan keberhasilan kader PPP merebut jabatan Wakil Bupati Garut yang ditinggalkan artis Dicky Chandra. Selain itu, dua kader PPP juga berhasil menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya. Yang terbaru, istri Wakil Ketua DPW PPP Jabar HM Itoch Tohija yakni Ny Aty Itoch Tohija berhasil memenangkan Pilwalkot Cimahi. RY mengklaim jika sudah banyak kader PPP yang jadi kepala daerah di Jawa Barat maka tidak sulit bagi DPW PPP Jabar memenangkan Pemilu Gubernur Jabar. "Selain dapat membesarkan partai, saya juga lebih punya banyak waktu untuk memantau dan mengendalikan pilkada-pilkada yang digelar di sejumlah kota dan Kabupaten di Jawa Barat," katanya. [ito] REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat Pulihono menuturkan strategi partainya di Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat 2013 tidak akan sama dengan strategi Partai Golkar saat di Pilkada DKI Jakarta. "Strategi politik yang dijalankan untuk Pilgub Jabar nanti dipastikan akan berbeda dengan apa yang dilakukan di Pilgub DKI kemarin," kata Pulihono di Bandung, Jumat (2/11). Ia menuturkan, kekalahan partai berlambang pohon beringin di Pilkada DKI Jakarta tidak akan membuat ciut nyali DPD Partai Golkar Jabar saat menghadapi Pilgub Jabar 2013. Menurut dia, jika dilihat dari segi geografis dan karakteristik masyarakatnya, Pilgub Jabar dengan Pilkada DKI Jakarta jelas tidak sama sehingga jangan disamakan antara DKI Jakarta dan Jabar. "DKI Jakarta dengan Jabar jelas berbeda dong, dari segi karakter masyarakatnya pun sangat berbeda. Kemudian dari letak giografis nya pun sudah berbeda," katanya. Salah satu strategi politik yang dilakukan partainya untuk menghadapi Pilgub Jabar, kata Pulihono adalah dengan memilih Ketua DPD Partai Golkar Jabar Irianto MS Syafiuddin alias Yance menjadi calon gubernur Jabar. " Yance adalah kader terbaik yang dimiliki golkar Jabar, oleh karenanya kami sangat pede' menghadapi Pilgub Jabar. Bukannya kita jumawa, tapi kita punya cagub yang punya kualitas sangat bagus dan punya pengalaman di pemerintahan selama 10 tahun, sukses pula," katanya. Dikatakannya, rasa 'pede' mengusung Yance sebagai cagun Jabar bukan tanpa alasan karena selain memiliki kapabilitas yang mumpuni, ribuan kader dan bagian 'marketing partainya' juga siap 'menjual' Yance kepada masyarakat Jabar. "Kami juga punya ribuan relawan yang siap menjadi 'marketing' menjual dan memenangkan pilgub Jabar. Jadi Insya Allah kursi Jabar satu bisa kami diraih di Pilgub Jabar tahun depan," katanya. Redaktur: Djibril Muhammad Sumber: Antara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar